NET24JAM.ID || Simalungun.- Kecurangan dalam pengalokasian Dana BOS untuk kepentingan dan keuntungan pribadi mencuat di SMA Negeri 1 Siantar Jalan Mahoni Raya Perumnas Batu Anam Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun diduga dilakukan oknum Kepala Sekolah berinisial LB. Silalahi
SMA Negeri 1 Siantar ditahun 2024 mendapat gelontoran dana Bos sebesar kurang lebih Rp. 1.522.500.000.- dan dialokasikan disektor pengembangan perpustakaan sebesar Rp. 636.057.100.- atau sebesar 42% dari anggaran dana Bos yang diterima

Sementara ditahun 2023 SMA Negeri 1 Siantar mendapat gelontoran dana Bos sebesar Rp. 1.519.500.000.- juga dialokasikan ke pengembangan perpustakaan sebesar Rp. 803.090.700.- atau sebesar 53% dari anggaran.
Hal ini jelas membuat kecurigaan karena tidak seperti biasa halnya kepala kepala sekolah lain yang hanya menggelontorkan anggaran Dana Bos tidak lebih dari 20% dari anggaran yang diterima. Sehingga diduga kuat Oknum Kepala Sekolah melakukan kecurangan dengan mark up belanja belanja buku bahkan tidak menutup kemungkinan membuat LPJ fiktif.
Menyikapi hal ini, Komunitas Anti Korupsi Penyelamat Aset Negara Indonesia Indra Saragih, SH kepada NET24JAM.ID, Selasa (4/11/25) akan membuat laporan ke Inspektorat Sumut dengan tembusan Gubernur Sumatera Utara agar secepatnya mengudit penggunaan dan pengalokasian Dana BOS SMA Negeri 1 Siantar Ta. 2023 – 2024.
“dugaan kami ini fiktif bg, kami siap mengaudit jika diizinkan pihak sekolah demi keterbukaan informasi publik agar tidak ada kecurigaan di tengah tengah masyarakat, kita tunggu aja hasil laporan kita nanti keinspektorat,”jelas saragih.
Inspektorat Sumatera Utara diminta merespon cepat menindaklanjuti informasi dan pemberitaan ini, guna meminimalisir kerugian negara, segera mengaudit dan cek fisik LPJ sekaligus jika terbukti menerapkan hukum yang berlaku di negara ini.
Untuk memastikan informasi ini, awak media mengkonfirmasi. LB. Silalahi, Selasa (4/11/25) melalui pesan whatsapp, namun sayangnya hingga berita ini ditayangkan Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Siantar LB. Silalahi memilih bungkam tanpa memberi jawaban walaupun sudah ceklist dua.
(Bambang)