Menu

Mode Gelap
Tragedi Pohon Tumbang di Taput Tewaskan Seorang Remaja Kapolda Sumut Diminta Bongkar Sindikat Narkoba di Pekan Labuhan Medan Puluhan Warga Nekat Lakukan Aksi Jahit Mulut Tekad Kepala SD Negeri 064027 Wujudkan Merdeka Belajar Lapor Pak Pj Walikota Tebing Tinggi Warga Jalan Bakti Mengeluh

Tak Berkategori · 19 Sep 2021 05:49 WIB · waktu baca : ·

Pengawal Menhub Cekik Leher Wartawan, Epza : Stop Intimidasi dan Kekerasan Terhadap Pers


 Pengawal Menhub Cekik Leher Wartawan, Epza : Stop Intimidasi dan Kekerasan Terhadap Pers Perbesar

Eka Putra Zakran, SH., MH.

Medan, NET24JAM.ID – Pengawal Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Budi Karya Sumadi diduga mencekik seorang wartawan Liputan6.com Ajang Nurdin, saat hendak mau melakukan wawancara ketika Budi Karya kunjungan kerja di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Kamis, 16 September 2021.

Kronologis kejadiannya saat itu dia hendak mewawancarai atau melakukan door stop Budi Karya Sumadi usai meninjau Rusun BP Batam.

Belum sempat mengajukan pertanyaan, dia langsung didorong pada bagian lehernya oleh salah satu ajudan Budi Karya Sumadi.

Menanggapi peristiwa tersebut pengamat hukum dan sosial Sumut Eka Putra Zakran, SH., MH., menyatakan bahwa semestinya tindak kekerasan tidak perlu terjadi.

Baca Juga:  Masa PPKM, Judi Tembak Ikan di Marelan Point Terkesan Tidak Takut Hukum

“Sangat kita sesalkan jika ada tindakan kekerasan terhadap wartawan yang dilakukan oleh petugas atau pengawal Menhub. Apakali rupanya yang dilakukan wartawan, sehingga pengawal Menhub tersebut sampai mencekik leher wartawan. Sudah gak benar tindakan pengawal Menhub itu,” ujar pria yang akrab disapa Epza ini, Minggu (19/9/2021).

Semestinya pengawal pejabat publik bersikap humanis, bukan anarkis. Mereka kan harusnya sudah terlatih, baik mental maupun spiritualnya dalam melakukan pengawalan. Jadi bekerjalah sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada. Kalau anarkis berarti keluar dari SOP.

Baca Juga:  Oknum Sat Narkoba Polrestabes Medan Hilangkan Barang Bukti, Pengamat : Extraordinary Crime

Dikatakannya, masa hari gini masih ada tindakan kekerasan terhadap jurnalis yang meliput. Harusnya bersinergi lah. Mereka para jurnalis juga dalam rangka menjalankan profesinya kan. Mereka dilindungi UU kok. Jadi pengawal Menhub tidak perlu melakukan tindak kekerasan. Arogan namanya itu.

‘Saya mengkritik gaya atau model pengawalan seperti itu. Hemat saya Menhub harus memberi teguran keras. Kalau belum berjiwa humanis, jangan diberi tugas kelapangan, di kader saja lah dulu itu, biar tidak melanggar SOP yang ada,” papar Epza.

“Pertanyaannya, sehat gak jiwanya itu? Saya karena alumni Magister Hukum Kesehatan, penting saya pertanyakan itu. Sebab kalau fisik sehat tapi psikis gak sehat, maka akan muncul sikap tempramental dan arogansi berlebihan, seolah merasa dia yang patennya. Nah, sifat ini gak bagus ada dalam diri pengawal atau petugas pejabat publik,” ujarnya lagi.

Baca Juga:  2 Inspirator Muda Ini Lestarikan Budaya Batak Jadi Pilot Project

Epza menegaskan, jangan ada lagi tindakan intimidasi dan kekerasan terhadap pers.

“Masa ada kekerasan saat peliputan terhadap kehadiran Menteri. Apa dianggap sampah profesi pers ini? itu yang buat kita geram gitu lho!! Maunya saling menghormati terhadap profesi masing-masing,” tegasnya.

(Ridwan)

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Paskas Ajak Masyarakat Kota Tebing Tinggi Untuk Bersedekah

27 November 2023 - 20:03 WIB

BNN Pinjam Pakai Gedung TC Sosial Untuk Tempat Rehabilitasi Penyalahgunaan Narkoba

5 Oktober 2023 - 11:25 WIB

Cabuli Anak Dibawah Umur Warga Naga Kesiangan Di Jemput Polisi Tebing Tinggi

5 Oktober 2023 - 10:24 WIB

Bahas Sukseskan Pemilu Forkopimda Gelar Rakor Bersama Forkopimcam Bandar Huluan

18 September 2023 - 21:01 WIB

Bupati Buka Talk Show Peran Perempuan Dalam Mewujudkan Kerukunan di Kabupaten Labuhanbatu

14 September 2023 - 09:17 WIB

Malam Perpisahan Sahabat BNN Berlangsung Khidmat

14 September 2023 - 09:09 WIB

Trending di Berita Daerah