Foto : Ketua Komite SMAN 20 Medan, Alinafiah Marbun.
Medan, NET24JAM – Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di SMA Negeri 20 Medan dinilai sudah mulai berjalan dengan baik. Salah satu kegiatan dari kurikulum merdeka di SMAN 20 Medan adalah pelaksanaan panen karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), Kamis (15/6/2023).
Tujuan kegiatan panen karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMAN 20 Medan ini adalah sebagai upaya untuk membentuk siswa-siswi yang memiliki karakter dan kepribadian yang kuat dan berkualitas, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara.
Selain itu juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa-siswi tentang nilai-nilai Pancasila dan membantu mereka menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Hal itu disampaikan Ketua Komite SMAN 20 Medan, Alinafiah Marbun kepada net24jam.id pasca kegiatan panen karya P5 di SMAN 20 Medan, Jumat (16/6/2023).
Ali mengaku sangat merespon upaya yang dilakukan oleh Kepala SMAN 20 Medan dalam hal pelaksanaan implementasi kurikulum merdeka.
Dia berpendapat, hal itu sangatlah penting untuk melahirkan murid-murid supaya kritis dan kreatif serta mampu berpikir bagaimana melaksanakannya diluar kurikulum satuan pelajaran.
“Salah satu contoh yang sudah dilaksanakan oleh murid-murid SMAN 20 Medan adalah melakukan muatan lokal yang ada di Kecamatan Medan Belawan. Dalam kegiatan panen karya P5, hal itu dipromosikan oleh kepala sekolah dan guru-guru untuk dilihat secara beramai-ramai,” jelas Ali.
Dia mengatakan, Kota Medan yang identik dengan Melayu murid-murid sudah mulai bisa membuat kuliner khas Melayu. Para murid juga sudah paham dengan tarian-tarian Melayu.
“Sudah punya kreativitas sendiri. Murid-murid SMAN 20 Medan sudah bisa melakukan peternakan ikan lele tidak memakai lahan yang besar. Lalu, murid-murid sudah melakukan pembibitan sawi dan kangkung dengan sebatang pipa dan air saja itu sudah bisa memanen, dan itu dilakukan anak-anak murid diluar satuan pelajaran yang ada di sekolah. Itulah implementasi dari kurikulum merdeka,” Ali mengungkapkan.
Sebagai Ketua Komite, masih kata Ali, dirinya sangat mengapresiasi. Menurutnya, hal-hal seperti ini bisa melahirkan generasi yang terdidik. Generasi yang tidak lagi memikirkan tentang narkoba.
“Kita tau bahwa generasi sekarang ini sangat riskan terhadap narkoba. Dengan adanya kegiatan-kegiatan seperti itu, anak-anak memiliki kreativitas sendiri,” ucapnya.
Ali menerangkan, walaupun berada di sudut Kota Medan, tapi kepala sekolah mampu membawa SMAN 20 Medan menjadi sekolah penggerak.
“Tidak semua SMA itu sekolah penggerak. Dan ini saya nilai cukup bagus hal-hal yang dilakukan Kepala SMAN 20 Medan,” paparnya.
“Sudah selayaknya Kepala SMAN 20 Medan diapresiasi atas semua upaya yang telah dilakukannya,” Ali menandaskan.
Terpisah, Kepala SMAN 20 Medan, Nurainun Sibuea, S.Pd., saat dikonfirmasi net24jam.id menyampaikan, kegiatan panen karya P5 ini sangat penting dalam membentuk karakter siswa-siswi dan mempersiapkan mereka untuk menjadi generasi muda yang berkualitas dan bermartabat.
“Dengan memperkuat pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila pada diri siswa-siswi, diharapkan akan tercipta generasi muda yang mampu menjaga harmoni dan keberagaman bangsa, serta mampu bersaing dalam era globalisasi dan memajukan Indonesia ke depan,” harapnya.
“Agar peserta didik menjadi generasi muda penerus bangsa yang mengimplementasikan nilai-nilai Profil pelajar Pancasila,” pungkas Kepala SMAN 20 Medan.
(Ridwan)