NET24JAM.ID || Medan,- Terkait dugaan dua buruh TKBM yang berkelahi di dalam areal Ujung Baru Pelabuhan Belawan hingga berujung diantaranya satu orang tewas, Pemerhati Pelabuhan dan Transportasi Laut angkat bicara, Senin(21/08/2023).
Sebelumnya Dijelaskan Kasubag Hukum dan Humas Otoritas Pelabuhan Utama Belawan Frans R bahwa pihak Prim koperasi TKBM Upaya Karya Akan Dipanggil pihak Otoritas Pelabuhan Belawan
“Sabar ya Pak, kita besok akan panggil koperasi TKBM Upaya Karya, tentang masalah ini, terimakasih,” Kata Frans, Kamis (17/08/23)
Sementara Pemerhati Pelabuhan dan Transportasi Laut Khairul Ulya mengatakan Ada tiga poin terhadap kejadian adanya insiden sampai menghilangkan nyawa.
“Konteks nya saya menyampaikan cerita ini sebagai orang kompeten yang memang mahami kegiatan kegiatan di pelabuhan. Jadi poin terhadap kejadian ada insiden sampai menghilangkan nyawa, poin pertama itu adanya tindakan kekerasan diawali dengan perkelahiaan sehingga perkelahian tersebut berhujung jatuh salah satu diantara kedua nya ke dermaga sehingga mengalami luka berat, dibawa ke RS akhirnya dinyatakan meninggal. Ini sesuai dengan statement dari OP. ” Ujar Ulya
Yang kedua, Masih Khairul Ulya, keberadaan dari TKBM ini sendiri bahwa hal yang paling bertanggung jawab terhadap bongkar muat buruh ini di TKBM, adalah dia sampai saat ini sebagai penguasa di pelabuhan, dalam hal ni dijadikan satu pelajaran bagi semua pihak yang kompeten, bagaimana mekanisme kehadiran seorang tenaga kerja bongkar muat di pelabuhan wadahnya bagaimana dan bagaimana pengawasan selama ini, demikian juga tak hanya OP,
“Seluruh elemen yang ada di Pelabuhan Belawan, termasuk Pelindo dalam hal ini subholding pelabuhan multi terminal, mereka yang selalu berkaitan dengan bongkar muat, hendaknya meningkatkan pengawasan serta kualitas produk internasional ditingkatkan.” Ungkap nya lagi.
Contoh di peti kemas bahwa semua Buruh TU yang sudah terdata, Sistem Informasi Monitoring (Simon), Saya mendapat informasi dari Pelindo sendiri, bahwa seluruh gate gate ini dalam waktu dekat akan segera dilengkapi fasilitas nya, gate 1 , gate 2, termasuk gate 3 menuju ke peti kemas, itu semua akan dikelola (sudah mendekati ke Bandara) setiap masuk itu melalui tiket digital. Setiap kali masuk ada pas sendiri secara otomatis,”jelas dia.
“Soal Isu Buruh Pelor, Itu bisa saja, akhirnya kan terbukti, setelah kejadian ini, bisa jadi perkelahian tindak kekerasan Antara dua orang buruh, setelah ditelusuri ternyata buruh tidak terdaftar kita katakan lah buruh ilegal, tidak terdaftar dari kontrak tenaga buruh yang dibutuhkan, kebetulan Saya dapat informasi bahwa memang benar menyatakan masalah ini Sekretaris dari TKBM itu sendiri bahwa mandor yang memperkerjakan tenaga tidak terdata sudah dikenakan sanksi.” Katanya
Masih pandangan Ulya “Tapi paling tidak apa yang diisukan ditengah masyarakat terlalu banyak buruh yang tidak terdaftar atau banyak buruh yang masuk bukan shift tetapi bukan dia yang bekerja, akhirnya disini muncul.
Memang ini perlu keseriusan dari pihak otoritas dalam hal ini OP, maupun dari penyedia tenaga kerja bongkar muat institusi organisasi nya TKBM.” Tuturnya.
(wawan)