Tengku Muhammad Reza Al Rasyid, SE., salah satu ahli waris Sultan Ma’moen Al Rasyid.
Medan, NET24JAM.ID – Wali Kota Medan Bobby Nasution mengeluarkan kebijakan baru yakni mewajibkan ASN di lingkungan Pemko Medan memakai baju adat setiap hari Jumat. Kebijakan ini tertuang dalam SK Wali Kota Medan No.025/02.K/VIII/2021.
Peraturan Wali (Perwal) Kota Medan itu menuai tanggapan sekelompok warga dari beberapa organisasi Melayu meminta kepada Wali Kota Medan, Bobby Nasution merevisi peraturan tersebut.
Ironisnya, disaat keputusan yang kontroversial itu menuai pro-kontra, tiba-tiba muncul pemberitaan oknum yang membawa-bawa nama Istana Maimoon mendukung Perwal Kota Medan itu.
Menanggapi hal ini, Tengku Muhammad Reza Al Rasyid, SE., selaku salah satu ahli waris Sultan Ma’moen Al Rasyid, dirinya menyesalkan keterangan seorang oknum yang membawa-bawa nama Istana Maimoon tanpa adanya persetujuan dari seluruh ahli waris.
Menurutnya, hal itu bukanlah mengatasnamakan masyarakat Melayu, melainkan atas nama yayasan, atau yang lebih tepatnya oknum dari etnis Melayu.
“Tidak benar. Dukungan tersebut bukanlah dari Kesultanan Deli atau Istana Maimoon, itu hanya dari oknum saja yang mengatasnamakan yayasan,” jelasnya, Jumat (17/9/2021).
Pria yang akrab disapa Tengku Reza ini mengharapkan kepada oknum tersebut agar tidak lagi sembarangan berkomentar membawa-bawa nama Kesultanan Deli ataupun Istana Maimoon.
“Ya, kalau dia (Tengku Ma’moon Al Rasjid) secara pribadi mendukung keputusan Wali Kota Medan itu sah-sah saja, tetapi kami minta janganlah membawa-bawa nama Istana Maimoon. Sebab, keputusan tetap ada pada yang mulia tuanku Sultan Deli XIV yang saat ini belum memberikan komentar atas keputusan Wali Kota Medan tersebut,” tandasnya.
(Ridwan)