Menu

Mode Gelap
Satpol PP Kota Medan Tindak Bangunan Tak Miliki PBG Bupati Labuhanbatu Pimpin Rapat Keberangkatan Calon Jamaah Haji Tak Kuat Nahan Nafsu, Pria Ini Nekat Pegang Payudara Ibu Muda Pamer Barang Mewah!! Kekayaan Oknum Pejabat PTPN III Dipertanyakan DP3A Labuhanbatu Gelar FGD Susun MoA Lintas Sektor

Tak Berkategori · 26 Jun 2021 09:38 WIB · waktu baca : ·

Bulan Depan Perdagangan Indonesia-China Gunakan Rupiah dan Yuan


 Bulan Depan Perdagangan Indonesia-China Gunakan Rupiah dan Yuan Perbesar

ilustrasi

Jakarta, NET24JAM.ID – Indonesia dan China akan bekerja sama untuk penggunaan mata uang rupiah dan yuan sebagai alat transaksi perdagangan. Melalui kerja sama local currency settlement (LCS) ini, Bank Indonesia (BI) menyebut Rupiah dan Yuan bisa digunakan pada bulan depan.

LCS adalah kerja sama Indonesia dengan sejumlah bank sentral negara lain. Tujuannya untuk menggunakan mata uang lokal setiap kali penyelesaian transaksi perdagangan bilateral dan investasi berlangsung.

Dengan LCS ini maka kedua negara yang bekerja sama bisa mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS. Jadi mudahnya, nggak perlu repot-repot tukar dolar AS dulu kalau mau transaksi perdagangan.

Transaksi di LCS ini mencakup penggunaan kuotasi nilai tukar secara langsung serta perdagangan antar bank untuk mata uang negara tersebut dan rupiah. Selain itu ada juga sharing informasi dan diskusi secara berkala antar otoritas.

Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan BI Donny Hutabarat menjelaskan penerapan dengan China bisa dilakukan dalam waktu dekat. “Dengan China kita siapkan regulatorynya. Juli atau kuartal III launching dan diterapkan,” kata Donny dalam acara diskusi Blueprint Pengembangan Pasar Uang 2025, Jumat (25/6/2021).

Menurut dia, sekarang pelaku usaha atau perbankan memiliki minat tinggi untuk penggunaan LCS ini. Sama halnya dengan pelaku usaha di China.

“Minat indikasi kalau kita diskusi dengan pelaku dan perbankan minatnya tinggi. Nanti dengan China saya rasa juga paling cepat penggunaan LCS,” jelasnya.

Donny menjelaskan untuk penerapan LCS dengan mata uang negara lain, selain dolar AS, memerlukan sosialisasi. Hal ini karena Dolar AS masih merajai transaksi perdagangan di seluruh dunia.

“Karena ini perlu sosialisasi dan internalisasi, dan orang masih senang dengan dolar, makanya perlu kebijakan yang membuat mereka beralih. Ada insentif yang juga dibuat dan bagaimana diimplementasikan masing-masing negara, dari sisi pelaku usaha masih melakukan itu,” jelas dia.

Indonesia juga sudah menjalin kerja sama penggunaan mata uang lokal dengan Malaysia, Thailand, dan Jepang. Bank Sentral mengatakan, saat ini kedua belah pihak juga terus menjalin komunikasi dengan para eksportir dan importir di mitra negara tersebut. 

(Red/detikfinance)

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Bunda Dewi Distribusikan Hasil Zakat Dan Infaq

25 Mei 2023 - 13:58 WIB

Hebat!! Jual Nama Maskep PKS Kebun Dolok Ilir B Sinulingga Bebas Tumbangkan Pohon Di Perumahan Karyawan

5 April 2023 - 21:54 WIB

Wabup Labuhanbatu Hj Elliya Rosa Siregar SPd MM Ikuti Senam Sehat di Car Free Day

23 Januari 2023 - 17:08 WIB

Ketua P3KS Ucapkan Selamat Rahmaddian Shah Terpilih Kembali Menjadi Ketua PP Kota Medan

22 Januari 2023 - 22:57 WIB

2 Inspirator Muda Ini Lestarikan Budaya Batak Jadi Pilot Project

20 Oktober 2022 - 12:50 WIB

800 Pelaku Parekraf Dapatkan Sertifikasi SNI CHSE Tahun 2022

19 Oktober 2022 - 08:44 WIB

Trending di Tak Berkategori